| ertos facial treatment |
Jujur Saja Dengan Ertos Eyelash Serum Asli
Tidak, Memiliki Otot Tidak Membuat Anda Bodoh!
Hei kau. Ya kamu, pria yang membaca ini. Saya harap saya tidak menyampaikan berita kepada Anda di sini, tetapi masyarakat umum tidak memiliki banyak rasa hormat untuk latihan dan aktivitas fisik.
Oh tentu, anak-anak didorong untuk bermain olahraga dan aktif, tetapi begitu mereka menjadi dewasa, segalanya berubah dengan cepat. Orang dewasa (terutama orang tua) yang tetap aktif dan dalam kondisi prima sering dipandang sebagai orang yang sedikit aneh dan tidak dewasa. Saya telah kehilangan jejak berapa kali teman dan kerabat menegur saya, "Tumbuh dan lupakan semua omong kosong kekanak-kanakan itu."
Terkait dengan sikap ini adalah anggapan bahwa pria dengan tubuh berotot itu bodoh. Mungkin itu hanya anggur asam, tapi ini adalah sikap yang pasti ada di mana-mana. Kami mendengarnya dalam ekspresi seperti "kekuatan kasar" dan "otak di atas otot." Orang-orang berkeliling bergumam seperti, "Saya lebih suka memiliki kecerdasan dan kepribadian daripada otot."
Tapi mengapa harus ada pilihan? Kenapa harus satu atau yang lain? Jawabannya adalah tidak. Saya dapat memberi Anda banyak contoh untuk mendukung ini. Mantan Mr. Universe, Bob Paris, adalah penulis yang luar biasa, dengan banyak buku menarik di bawah ikat pinggangnya. Dia juga seorang pembicara yang brilian, aktivis lingkungan dan aktivis.
Dan pikirkan sejenak tentang ikon film aksi tahun 1980-an: Dolph Lundgren, Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger. Musclemen bodoh, kan? Salah. Lundgren memiliki gelar Master dalam sains; Stallone adalah penulis skenario dan sutradara film yang dihormati (yang menurut Anda menulis naskah untuk film Rocky pemenang Oscar pertama?); dan Arnold ... yah, Anda tidak bisa pergi dari imigran miskin ke Gubernur California kecuali Anda punya otak.
Dalam budaya Yunani kuno, sikap ini tidak ada. Gimnasium Yunani klasik lebih dari sekadar tempat untuk berolahraga; itu juga tempat untuk melatih pikiran. Matematika, politik, filsafat, sastra - semua ini adalah topik diskusi. Pikiran dan tubuh dilihat sebagai bagian dari keseluruhan, bukan sebagai hal yang terpisah.
Ini memang benar dari pengalaman pribadi saya sendiri. Saya baru-baru ini mengubah tubuh saya secara dramatis melalui latihan, dan itu tidak membuat IQ saya turun sama sekali. Bahkan, saya mendapat manfaat dari fokus, disiplin, dan ketenangan yang lebih baik.
Ide keseluruhan dari dikotomi tubuh / pikiran ini adalah yang cukup baru. Mungkin karena yang disebut Informasi atau Era Digital tempat kita hidup. Siapa yang tahu? Tapi yang saya tahu adalah ini: jika ada sesuatu yang bodoh, itulah gagasan itu.
